Catatanku saat di transmusi 1




catatanku

Saat saya duduk di transmusi hendak ke arah km 9, perlahan lahan bus penuh orang, ada yang duduk ada yang berdiri. Saya kaget saat ada seorang pria , saya singkat mr.A , mempelihatkan hp kecilnya ke cece saya, ini anak saya seru mr.A, umurnya sekian bulan.

Rasanya saya kenal orang ini, tapi dimana, tanda tanya besar keluar di kepala saya. 

Mr.A bercerita tentang anaknya, ia sudah berobat, hingga akhirnya sampai berusaha bayi tabung di kota S kalau tidak salah ingat. Kemudian saya coba mengingat lagi,sambil melihat keranjang yang ia bawa. Sempat bertanya, ia menceritakan sekarang jual makanan sambil titip titip di rumah makan/kantin pulang naik transmusi. Masih belum ingat, maklum otak saya masih pentium 1, haha...

Saat dirumah baru ingat, oh Mr.A ini bos yang kanvas barang pakai mobil box yang sering mampir ke toko kita. Wah sekarang seperti ini, saya coba berfikir lagi, iya demi anak berobat semahal apapun dilakukan, hingga uang habis, sampai akhirnya bisa. Walaupun hanya satu, ia adalah mutiara tak ternilai.

Saya coba merenung, memang nasib kita tidak ada yang tahu, tapi bukan berarti kita pasrah,
next, anda dan saya boleh kaya, meskipun orang lain bisa mengambil harta yang kita kumpulkan puluhan tahun, lewat tangis ,keringat,darah, sukacita yang kita alami,
tapi satu hal, mereka tidak dapat mengambil pengalaman kita, keahlian kita, jati diri kita, cinta kita dan iman kita, 

Kebahagian itu bukan diukur dari berapa banyak mobil,rumah,harta, 
tapi saat kita dapat menjalani hidup ini penuh warna warni keluarga berbahagia,
next, saya berharap dapat belajar, dari atas ataupun dari pedagang kecil sekalipun, dan 
berharap dapat memiliki keluarga yang bahagia, seperti lagu, istana yang paling indah adalah keluarga, 
mutiara yang paling indah adalah keluarga, 
grin emoticon

smile emoticon


'''''
Silahkan baca artikel terkait lainnya

0 komentar: